Penyakit telinga

budeg

tuli

bau

Penyakit Mata

buta

katarak

rabun senja

KULIT

Kulit
Kulit diciptakan oleh Tuhan untuk melindungi tubuhmu dan alat penting dalam tubuhmu. Diseluruh permukaan kulit bertebaran saraf penerima rangsang. Dengan adanya saraf tersebut, kamu dapat merasakan panas atau dingin, permukaan halus atau kasar, hampir diseluruh permukaan tubuh juga terdapat bulu atau rambut halus.

Kulit merupakan organ tubuh yang yang memiliki berbagai fungsi karena kulit menutupi semua jaringan tubuh, memiliki jaringan lemak, dan pigmen. Fungsi kulit antara lain melindungi tubuh dari gangguan fisik (tekanan dan gesekan), kimiawi (lisol, karbol), panas (matahari, api), maupun infeksi bakteri atau jamur. Fungsi lainnya yaitu sebagai alat ekskresi. Dalam hal ini kulit ikut dalam dalam proses pengeluaran zat yang tidak berguna lagi seperti keringat, urea atau asam urat. Kulit juga ikut serta dalam pengaturan suhu tubuh dan pembentukan vitamin D.

Kulit terdiri dari tiga lapisan yaitu lapisan luar, lapisan dalam, dan lapisan bawah kulit. Lapisan luar dikenal sebagai kulit aria atau epidermis. Lapisan dalam disebut kulit jangat dermis. Lapisan bawah kulit disebut subkutis. Epidermis sebenarnya terdiri dari lima lapisan, bila sel di lapisan paling atas mati, maka sel ini selalu digantikan oleh sel-sel di bawahnya. 

Bagian Kulit

 

Didalam lapisan dalam terdapat kelenjar keringat, saluran keringat, kelenjar minyak, pembuluh darah, jaringan lemak dan saraf penerima rangsang. Dari namanya, kamu tahu bahwa kelenjar keringat menghasilkan keringat, karena adanya kelenjar ini, kulit dan rambutmu seperti selalu tampak berminyak.

Saraf penerima rangsang (reseptor) bekerja kalau kamu menyentuh atau meraba suatu benda, atau terkena hawa atau udara. Baik panas atau dingin, saraf meneruskannya kepusat saraf peraba diotak. Otak berperan mengolah rangsang itu sehingga kamu mengetahui benda yang kita sentuh itu, apakah panas, dingin, kasar, atau halus. Demikian pula sentuhan udara atau hawa yang dingin, hangat atau panas. 

Sebagai indra perabab, kulit dilengkapi dengan dua jenis sel penerima (reseptor) utama, yaitu korpuskel taktil dan ujung saraf tanpa selaput. Setiap jenis korpuskel taktil hanya berhubungan dengan salah satu dari empat jenis rasa : sentuhan, tekanan, rasa panas, rasa dingin. Adapun ujung saraf tanpa selaput peka terhadap rasa nyeri (sakit). Jadi alat peraba kita hanya dapat merasai lima jenis kontak fisik ini.

LIDAH

Lidah
Bagaimana keadaanmu, jika sedang mengalami gangguan pada indra pengecapmu, yaitu lidah. Kamu jelas tidak dapat merasakan nikmatnya makanan yang kamu maka, dapatkah kamu bayangkan rasanya perasaan orang yang tidak dapat merasakan rasa manis, asin dan pahit. Padahal lezatnya suatu makanan bukan pada nilai gizinya, tetapi pada citarasanya.

Cobalah raba lidahmu dengan seksama, ternyata lidah kita memiliki permukaan yang kasar, mengapa demikian? karena pada permukaan lidah terdapat bintik-bintik yang disebut papila. Didalam papila terdapat reseptor atau saraf pengecap. Rasa yang bisa ditangkap oleh lidah ada empat macam, yaitu manis, asin, asam, dan pahit. Rasa yang lain adalah gabungan dari keempat rasa tersebut. Papila dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu papila filiformis yang berbentuk mirng benang. Kemudian papila fungiformis yang berbentuk mirip jamur, dan papila sirkumvalata yang berbentuk seperti huruf V.

Bagian Lidah


Prinsip kerja indra pengecapmu adalah sebagai berikut. Makanan ketika kamu kunyah di dalam mulut merupakan rangsangan kimia dari zat-zat yag terlarut dalam air liur. Bersama air liur, zat-zat yang terlarut merasuk ke pori-pori lidah. Larutan itu akan merangsang ujung-ujung saraf pengecap. Selanjutnya rangsangan ini dibawa oleh saraf pengecap kepusat saraf pengecap di otak. Otak lalu menerjemahkan dan menyadari rasa makanan yang kamu makan. Saraf pengecap kita hanya merasakan empat macam rasa yaitu, asin, manis, asam dan pahit.

Fungsi lidah dapat berjalan dengan baik apabila bekerjasama dengan organ lain dalam rongga mulut, seperti gigi dan kelenjar lidah. Bersama gigi, lidah dapat mengatur letak makanan. Dengan kelenjar lidah, lidah dapat membasahi makanan dan mencampurnya dengan air ludah. Lidah juga berfungsi sebagai alat bicara. Prosesnya bersamaan dengan bibir dan gigi. Pernahkah kamu mendengar bagaimana orang sumbing, sakit gigi atau pilek berbicara?

Hidung

Hidung
Selain sebagai organ pernafasan, hidung juga berfungsi sebagai indra pencium, didalam rongga hidung bagian atas terdapat sel-sel pencium. Sel-sel ini dilengkapi dengan rambut-rambut halus dan dilapisi selaput lendir sebagai pelembab. Sel-sel pencium sangat peka terhadap zat-zat atau bahan-bahan kimia diudara yang berbentuk gas. Sel-sel ini berhubungan dengan pusat saraf penciuman di otak. Jumlah sel pencium pada manusia antara 10 - 20 juta. Setiap zat kimia hanya merangsang satu jenis pencium sehingga otak dapat membedakan berbagai macam bau.

Lubang hidung dan saluran napas dilapisi membran mukus. Membran ini diselubungi rambut-rambut halus yang disebut silia. Mukus dan silia menyaring debu, kuman dan cairan yang kemudian menyalurkannya ke saluran pernafasan bagian belakang tenggorokan. Dengan demikian, kotoran tidak terhisap oleh paru-paru.

Bagian Hidung


Cara kerja indra Pencium

Bau biasanya dihasilkan dari bahan atau reaksi kimia yang terjadi pada suatu benda yang menguap masuk ke udara. Uap atau gas bersama udara tercium jika ia sampai ke hidung kita. Didalam rongga hidung terdapat saraf-saraf penciuman yang menerima rangsang bau tersebut. Selanjutnbaya rangsang itu teruskan kepusat saraf penciuman di otak. Otak menyadari bahwa yang tercium oleh hidung kita adalah bau. Lalu otak yang membedakan apakah bau itu busuk,wangi, asam, atau menyengat. Otak juga menafsirkan bau busuk itu dari bangkai atau tinja misalnya. Bau wangi dari parfum dan sebagainya.

Kelainan dan Penyakit pada hidung

Hidung sebagai alat penciuman tidak mampu bekerja dengan baik disebabkan oleh salah satu dari dua sebab berikut.
1. Adanya penyumbatan pada rongga hidung akibat penyakit tertentu.
2. Saraf indra pencium terganggu atau mengalami kerusakan.

Penyakit yang dapat mengganggu kerja indra pencium kita diantaranya adalah Selesma dan Sinusitis.
Selesma atau Influenza diakibatkan oleh sejenis virus dan penyakit ini menular. Gejala influenza diantaranya batuk, hidung berair, sakit kepala, demam, dan nyeri pada otot. Batuk sering berdahak dan kemudian menyumbat saluran pernafasan bagian atas. Penyumbatan hidung inilah yang menyebabkan kerja hidung terganggu.
Sinusitis adalah peradangan rongga hidung bagian atas, Sinusitis terjadi akibat terganggu atau terhambatnya aliran udara ke dalam rongga hidung. penyebabnya antara lain karena ingus yang mengeras, obat-obat atau penyakit tertentu. Hambatan ini menyebabkan cairan hidung tidak dapat keluar hingga menumpuk, disini banyak bakteri atau kuman lainnya yang mengakibatkan peradangan. 

Cara merawat hidung

Kamu harus merawat hidung sebaik-baiknya diantaranya:
1. Pakailah alat pelindung (masker) jika berada ditempat berudara kotor/bau.
2. Bersihkan rongga hidungmu dengan bahan yang lunak.
3. Bersihkan rongga hidungmu secara teratur.
4. Hindarilah benturan pada hidung, karena batang hidung bertulang rawan.
5. Jika sakit influenza segeralah ke dokter.


Telinga

Telinga
Apa yang kamu alami jika tidak mempunyai indra ini? dapatkah kamu memperoleh informasi lengkap dari sekitarmu? tentu tidak. Orang yang tidak memiliki indra pendengar juga dapat mengalami hal-hal yang berbahaya. Kamu barangkali dapat melihat mobil dari depan. Tetapi bagaimana kalau mobil datang dari arah samping atau belakang, padahal kamu tidak mendengarnya. Untuk mengetahui bagaimana rasanya orang yang tidak mempunyai pendengaran, coba tutup telingamu rapat-rapat dengan kapas atau lainnya selama setengah jam. Atau kamu pasang earphone walkman rapat-rapat. Apakah informasi dari sekitarmu dapat tertangkap sepenuhnya.

Sebagai indra pendengar, telinga memiliki bagian-bagian yang berfungsi menangkap dan menjalarkan rangsang bunyi hingga dimana oleh reseptor pendengar. Semua bagian dari alat pendengaranmu berada didalam rangka kepala (tengkorak) kecuali daun telinga. karena fungsinya daun telinga ditunjang oleh tulang rawan dan berlekuk-lekuk serta menghadap ke depan.

Telinga dan bagiannya


Secara umum telinga terdiri dari tiga bagian yaitu: telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.

1. Telinga Luar
    Telinga bagian luar berfungsi untuk menangkap getaran bunyi (suara) dari luar. Bagian ini terdiri dari daun telinga, lubang telinga, dan liang pendengaran. Daun teinga yang ditunjang oleh tulang rawan, berfungsi menangkap dan mengumpulkan getaran bunyi dari berbagai sumber. Lubang telinga berfungsi untuk menyalurkan getaran bunyi, menyaring kotoran dan air, dan menghasilkan minyak telinga (serumen). Fungsi penyaringan kotoran dilakukan oleh bulu-bulu halus di lubang telinga. Sedangkan saluran telinga luar berfungsi untuk menyalurkan getaran bunyi dan menghubungkan dengan telinga luar dan telinga tengah.

2. Telinga tengah
    Bagian ini berupa rongga yang didalamnya terdapat gendang telinga dan tulang pendengar, rongga ini juga berhubungan dengan tenggorokan. Getaran bunyi yang diterima oleh bagian telinga luar lalu disalurkan ke gendang telinga dan kemudian mengenai osikel. Osikel terdiri dari tiga tulang, yaitu martil, landasan, dan sanggurdi. Osikel ini menghubungkan selaput gendang dengan telinga bagian dalam, Osikel meneruskan getaran bunyi dari gendang telinga ke telinga dalam.

3. Telinga Dalam
    Telinga dalam berawal dari tingkap oval dan labirin. Tingkap berarti lubang yang berselaput terbentuk dari serangkaian sekat berisi cairan. Sedangkan labirin adalah saluran yang menyerupai terowongan yang bagian utamanya berupa saluran gelung. Saluran ini berhubungan dengan alat keseimbangan dan koklea yang berhubungan dengan pendengaran.

Bagian telinga dalam terdiri dari koklea, utrikulus dan tiga saluran setengah lingkaran. Koklea berbentuk seperti rumah siput, adalah kantong membran yang berisi cairan. Bagian dalam koklea terdiri dari dua lapisan membran yang berisi sel-sel ujung saraf pendengaran.

Mata

Mata
Mata adalah alat penglihatan atau alat untuk melihat. Mata digunakan untuk menangkap informasi yang tampak oleh mata, yaitu cahaya dan warna. Pada dasarnya indra penglihat terdiri dari reseptor yang sangat peka terhadap rangsang cahaya. Mata sebagai indra penglihat bekerja menurut prinsip-prinsip alat optik.

Mata bekerja dengan baik tergantung pada kerja kornea, lensa mata, retina, disamping saraf mata. didalam mata berkumpul reseptor (saraf penerima) untuk rangsang cahaya. Ketika sebuah benda memantulkan cahaya kepada mata, bayangan benda itu akan diterima oleh reseptor untuk disampaikan ke pusat saraf (otak). Dengan demikian, mata kemudian dapat melihat benda tersebut, tanpa adanya cahaya benda tidak dpat dilihat oleh mata.

Bagaimana kamu dapat melihat suatu benda? syaratnya, reseptor penglihat pada matamu melihat benda itu dengan jelas dan pusat sarafmu bekerja dengan baik.

Bagian mata


Berikut ini adalah bagian-bagian utama mata dan fungsi masing-masing. 

1. Kornea
   Kornea berupa benda bening atau tembus pandang. Kornea adalah bagian pertama mata yang menerima rangsang cahaya atau bayangan benda yang terlihat mata. Lengkung kornea normalnya simetris. Jika kornea tidak simetris atau suram, maka bayangan benda yang masuk kedalam mata tidak jelas. Akibatnya benda tidak jelas dalam penglihatan.

2. Iris dan Pupil
    Bagian ini mengatur banyak-sedikitnya cahaya yang masuk ke dalam mata. Iris merupakan perpanjangan dari selaput pelangi (retina) yang membentuk lubang mata yang disebut pupil. 
Iris sangat peka terhadap cahaya. Jika terkena cahaya terang otot iris mengecilkan pupil. Sebaliknya, jika berada dalam cahaya redup otot iris melebarkan Pupil.

3. Lensa Mata
    Dibelakang iris dan pupil terdapat lensa mata. Lensa mata berbentuk cembung pada kedua sisinya atau bikonveks. Lensa mata memiliki kemampuan mencembung (menebal) dan mencekung (menipis). kemampuan ini disebut akomodasi.

4. Viterus
    Bagian ini berada dibelakang lensa mata dan berupa massa mirip jeli (agak kental). Ia berfungsi mempertahankan bola mata agar tetap bulat. seperti kornea, ia juga tembus pandang.

5. Bintik kuning (Retina)
    Dibagian inilah berkumpul reseptor-reseptor penglihat. Sel-sel didalam retina terdiri dari dua macam yaitu sel batang (rod) dan sel kerucut (konus atau cone).

6. Bintik Buta
  Bagian ini adalah tempat keluarnya serabut-serabut saraf dan pembuluh-pembuluh darah menuju ke otak. Dibagian ini tidak terdapat reseptor penglihat.

7. Saraf Mata
   Pusat saraf mata mengatur terjadinya "proses melihat" dan gerakan mata baik yang disadari maupun yang tidak.

8. Kelopak Mata
    Kelopak mata berfungsi untuk melidungi kornea dan bola mata dari gangguan luar seperti asap, debu, dan lain-lain.

9. Kelenjar Mata
    Berfungsi untuk membersihkan kornea mata dari debu atau asap.

10. Rambut Mata atau Alis
      Berfungsi untuk membantu menghalangi setiap benda yang akan masuk ke dalam mata. Karena itu, kelopak mata kemudian melakukan gerak refleks menutup.